BAURAN PEMASARAN HARGA (PRICE)
A. KONSEP
PENETAPAN HARGA
Harga merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran atau marketing
mix yang dapat menghasilkan pendapatan, dimana elemen yang lain mendapatkan
biaya (Kotler,2009). Menurut Swastha dan Irawan (2005) harga adalah jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Bagi pengusaha atau pedagang,
harga paling mudah disesuaikan dengan keadaan pasar sedangkan elemen yang lain
seperti product, place, dan promotion memerlukan waktu
yang lebih lama dan panjang untuk disesuaikan dengan keadaan atau kondisi
pasar, hal ini dikarenakan harga dapat memberikan penjelasan kepada konsumen
mengenai kualitas produk dan merek dari produk tersebut.
Tjiptono (1997) mengatakan bahwa agar dapat sukses dalam memasarkan suatu
barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga
merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, yang artinya
dapat diubah dengan cepat. Harga dapat dilihat dari sudut pandang lain seperti
pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang dan/ atau jasa. Harga memiliki dua peran utama bagi
konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu :
1.
Peranan alokasi dari harga
Yaitu
fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
2.
Peranan informasi dari
harga
Yaitu
fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti
kualitas.
Dalam penetapan harga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung (harga bahan baku,
biaya produksi, biaya pemasaran, peraturan pemerintah, dll) maupun faktor
secara tidak langsung (harga produk yang sejenis yang dijual oleh pesaing,
pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan komplementer,
serta potongan untuk para penyalur dan konsumen). Menurut Willian J. Stanson
terdapat 5 tahap dalam penetapan harga, yaitu :
1.
Mengestimasi Untuk
Permintaan Barang
Dalam
mengestimasi suatu barang, maka manajemen dapat menggunakan cara menentukan
harga yang diharapkan (harga yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen
dengan menggunakan perkiraan) dan mengestimasi volume penjualan pada berbagai
tingkat harga.
2.
Mengetahui Terlebih Dahulu
Reaksi Dalam Persaingan
Kebijakan
yang diambil oleh perusahaan dalam penentuan harga harus mempertimbangkan
kondisi persaingan barang yang terdapat di pasar serta sumber-sumber penyebab
lainnya (seperti barang pengganti atau subtitusi).
3.
Barang Lain Yang Dihasilkan
Oleh Perusahaan Lain Yang Sama-sama Menginginkan Uang Konsumen
Dalam
menentukan sebuah pangsa pasar yang diharapkan oleh kalangan perusahaan yang
ingin bergerak maju lebih cepat maka pennentuan market share-nya juga harus
besar.
4.
Strategi Harga
Terdapat
beberapa strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target
yang sesua, yaitu penetapan harga penyaringan (skimming price),
penetapan harga penetrasi (penetration price).
5.
Mempertimbangkan Politik
Pemasaran Perusahaan
B. TUJUAN
PENETAPAN HARGA
Tujuan dari penetapan harga yang bersifat ekonomis dan
non-ekonomis adalah (Sumarno, 2019):
1)
Memaksimalkan Laba
2)
Meraih Pangsa Pasar
3)
Pengembalian Modal Usaha
(ROI)
4)
Mempertahankan Pangsa Pasar
5)
Tujuan Stabilisasi Harga
6)
Menjaga Kelangsungan Hidup
Perusahaan
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN HARGA
Menurut Kotler dan Amstrong (2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi penetaan harga yaitu :
1.
Faktor Lingkungan Internal
Dalam faktor lingkungan internal
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan harga dari setiap produk
yang dihasilkan, yaitu:
a)
Tujuan pemasaran perusahaan
b)
Strategi bauran pemasaran
2.
Faktor Lingkungan Eksternal
Dalam faktor lingkungan eksternal
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan harga, yaitu
a)
Sifat pasar dan permintaan
pasar
b)
Persaingan
D. METODE
PENETAPAN HARGA
Menurut Tjiptono (1997) metode penetapan harga dibedakn
menjadi 4, yaitu :
1)
Penetapan Harga Berbasis
Permintaan
Metode ini lebih menekankan harga
pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan keputusan suka atau tidak suka
dari konsumen. metode ini mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan seperti biaya, laba, dan persaingan. Metode penetapan harga berbasis
permintaan untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas menggunakan
analisa Price Sensitivity Meter (PSM).
2)
Penetapan Harga Berbasis
Biaya
Dalam metode ini, faktor penentu yang
utama adalah aspek penawaran atau biaya. Harga ditentukan berdasarkan biaya
produksi pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga menutupi
biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Metode penetapan harga
berbasis biaya terbagi menjadi penetapan harga biaya plus, penetapan harga
mark-up, dan penetapan harga BEP.
3)
Penetapan Harga Berbasis
Laba
Pada metode ini, menyeimbangkan
antara pendapatan dan biaya untuk penetapan harganya. Upaya ini dilakukan
berdasarkan target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase
terhadap penjualan atau investasi.
4)
Penetapan Harga Berbasis
Persaingan
Metode penetapan harga berbasis
persaingan terdiri dari customary pricing, above, at, or below market
pricing, loss leader pricing, dan sealed bid pricing.
Dalam memilih harga, perusahaan harus mempertimbangkan
faktor–faktor tambahan, di antaranya :
a)
Dampak Kegiatan Pemasar
Lain
Merek dengan kualitas relatif rata–rata
tetapi anggaran relatif tinggi mampu mengenakan harga premium. Merek dengan
kualitas relatif tinggi dan iklan relatif tinggi memperoleh harga tertinggi,
begitupun sebaliknnya. Hubungan positif antara harga tinggi dan iklan tinggi
berlaku paling kuat dalam tahap siklus hidup produk selanjutnya bagi pemimpin
pasar.
b)
Kebijakan Penetapan Harga
Perusahaan
Harga harus konsisten dengan
kebijakan penetapan harga perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan tidak
menolak untuk menentukan penalti penetapan harga di bawah keadaan tertentu.
Meskipun kebijakan ini sering dapat dibenarkan, pemasar harus menggunakannya
dengan hati–hati sehingga tidak perlu mengasingkan pelanggan.
c)
Penetapan Harga Berbagi
Keuntungan dan Risiko
Penjual mempunyai opsi menawarkan
untuk menyerap sebagian atau semua risiko jika tidak menghantarkan nilai yang
dijanjikan secara penuh
d)
Dampak Harga Pada Pihak
Lain
Pemasar harus mengetahui hukum dalam
menetapkan harga yang terdapat pada undang-undang yang menyatakan penjual harus
menetapkan harga tanpa berbicara pada pesaing, pengaturan harga adalah ilegal
Komentar
Posting Komentar