Skripsweet
Di penghujung tahun 2021 lalu menjadi hal yang tak pernah terlupakan karena aku merasakan burn out, insecure, dan loneliness. Pada saat itu aku sedang mengerjakan skripsi dan membutuhkan teman diskusi sedangkan perkuliahan saat itu sedang online karena tingginya kasus covid 19. Aku memiliki 2 grup yang di situ aku merasa dapat melepas penat dan diskusi. Salah satu dari grup tersebut berisi teman-teman semasa SMA ku yang juga seangkatan denganku walaupun kami kuliah di kampus yang berbeda tapi aku merasa ketika diskusi kami aktif membahas hal umum hingga hal yang dianggap remeh orang lain.
Namun di bulan desember tahun lalu, ketika aku memerlukan teman untuk berdiskusi terkait skripsi yang sedang ku kerjakan mereka menjawab tak tahu menahu soal hal yang ku tanyakan. Berulang kali bertanya pada mereka namun mereka tak ada yang bisa membantuku. Hal yang ku tanyakan saat itu adalah metode penelitian yang pastinya semua mahasiswa dari program studi apapun akan membahas hal penting itu. Keadaan itu cukup menguras emosi ku selama satu bulan hingga berdampak skripsiku yang ku tinggalkan sejenak yang ku tahu jika hal itu bukanlah hal baik.
Berulang kali membaca jurnal dan buku referensi tak menjadikan aku menemukan jawaban dari permasalahan skripsiku yang tentunya hal itu juga memperparah kondisi psikisku. Selain itu, banyaknya teman yang sudah melakukan seminar proposal juga menjadikan aku tertekan. Setiap hari selalu tidak pernah terlewatkan pertanyaan “kapan kamu seminar proposalnya?”. Yaps, semakin terguncang diriku semakin aku mencoba berdamai dengan diriku.
Hingga pada minggu kedua bulan desember aku memutuskan untuk berdamai dengan diriku dan menerima keadaanku dengan menarik diri dari teman-temanku. Aku keluar dari grup whatsapp, aku mengabaikan pesan mereka, membisukan ruang obrolan dengan mereka, dan masih banyak lagi. Keadaan itu berlangsung selama 2 bulan tepatnya hingga bulan februari tahun 2022. Yaps, ketahuilah jika mengembalikan kepercayaan diri dan menyugesti diri untuk kembali menjadi sosok yang lebih semangat dan ceria tidaklah mudah.
Hingga saat ini, saat aku memberanikan diri menuliskan perasaanku aku selalu menyugesti diriku untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain. Hubungan kami dapat dikatakan renggang meski hanya kau yang merasakannya. Mungkin mereka tidak merasakannya karena mereka memiliki teman untuk diajak diskusi dan tentunya itu bukan aku. Perlahan aku menerima jika teman tidak selamanya ada untuk ku dan mereka memiliki kehidupan yang berbeda denganku. Teruntuk teman-temanku yang merasa jika aku pernah bertanya pada kalian terkait skripsiku, aku mendoakan kalian supaya kalian tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan dan aku akan berusaha membantu kalian sebisa ku. Aku tidak pernah membenci kalian, karena setiap aku ingin membenci kalian aku teringat kebaikan-kebaikan kalian untukku. Tidak, aku tidak sedang ingin di puji atau apapun. Terimakasih karena telah memberikan ku pelajaran yang sangat amat berharga yang tak akan ku lupakan, yaah meskipun itu pengalaman menyedihkan sih. But, its okay. I forgive you and im sorry if i cant be your bestfriend.
So guys, dari pengalamanku yang burn out, insecure, dan loneliness itu aku dan kalian pembaca ceritaku bisa mengambil 11 makna atau pelajaran yang tentunya sangat bermanfaat. Apa itu?.
Jangan terlalu bergantung pada orang lain
Jangan mudah membenci atau bahkan menaruh rasa dendam
Jangan berlarut dengan kondisi down
Jangan membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain
Jangan meninggalkan ibadah apapun alasan dan kondisinya (psst, kecuali saat haid yaa bagi yang perempuan)
Memaafkan diri sendiri dan orang lain
Selalu berfikir positif
Jangan dengarkan ocehan orang lain saat kamu sendiri yang tau apa yang sudah kamu lalui untuk mencapai posisi saat ini
Jangan melampiaskan emosi mu pada hal-hal yang membawa keburukan
Stay strong and keep praying
Jangan ragu untuk mengatakan “tidak suka”
(Jills
Komentar
Posting Komentar